Archive for Januari 2024

 Pengertian Gunung Api

Gunung berapi, juga biasa disebut gunung api, adalah sistem saluran fluida panas (batuan atau lava dalam bentuk cair) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi, mengandung endapan dari akumulasi material. Itu dilepaskan selama letusan.





Gunung berapi bumi terbentuk ketika kerak bumi pecah menjadi 17 lempeng tektonik besar dan kaku yang mengapung di atas mantel yang lebih panas dan lebih lembut. Dengan demikian, dalam struktur Bumi, gunung berapi umumnya ditemukan di tempat lempeng tektonik menyimpang atau bertemu, dan sebagian besar ditemukan di bawah air.

Sebagai contoh, mid-ocean ridges, seperti Mid-Atlantic Ridge, memiliki gunung berapi yang disebabkan oleh lempeng tektonik yang berbeda, sedangkan Cincin Api Sirkum-Pasifik memiliki gunung berapi yang disebabkan oleh lempeng tektonik yang konvergen.

Gunung berapi juga dapat terbentuk di mana lempeng tektonik meregang atau menipis. Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang gunung berapi, artikel ini mengulas tentang pengertian, jenis, penyebab, dan contoh gunung berapi.

Bentuk Gunung Api

 1. Gunung Maar

Gunung berapi ini terbentuk akibat letusan eksplosif sehingga menyisakan kawah yang cukup besar. Contoh gunung berapi di Indonesia dengan bentuk ini antara lain Gunung Lamongan dan Gunung Dieng.

Advertisement by

2. Gunung Api Perisai

Sesuai dengan namanya, gunung api perisai merupakan pegunungan yang relatif datar. Gunung ini terbentuk akibat letusan dahsyat. Karena magma yang keluar sangat cair, gunung ini memiliki kemiringan yang sangat landai dan dasar yang relatif luas. Gunung berapi jenis ini tidak ditemukan di Indonesia, Tuan-tuan, dan negara lain. Contohnya termasuk Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii.

3. Gunung Api Kerucut

Gunung api yang disebut juga gunung api kerucut atau strato volcano merupakan jenis gunung api yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Gunung itu terbentuk sebagai hasil campuran letusan eksplosif dan eksplosif. 

Tumpukan magma yang berganti-ganti antara letusan (eksplosif) dan pencairan (efusif) semakin lama semakin tinggi. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya lapisan-lapisan batuan beku pada dinding kawah gunung jenis tersebut. Beberapa gunung berapi di Indonesia dengan bentuk ini antara lain Gunung Kerinci, Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Gunung Pangrango. Gunung Semeru dan Gunung Raung yang telah dibahas sebelumnya juga termasuk dalam kategori ini.

Status Aktivitas Gunung Api

Nah, setelah mengetahui sedikit seperti apa gunung berapi itu, mungkin Anda penasaran dengan aktivitas gunung berapi, bukan? Pertama saya bahas Gunung Semeru yang diberi status "waspada".

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. Pada 15/15/2011, tingkat aktivitas vulkanik di Indonesia terbagi menjadi 4 tahapan. Empat level, dari terendah hingga tertinggi, adalah Level I (Normal), Level II (Peringatan), Level III (Alarm), dan Level IV (Awas). Anda dapat melihat lebih dekat melalui gambar di bawah ini.

Tingkat aktivitas gunung api bukan hanya istilah untuk gunung, tetapi juga digunakan oleh pejabat dan masyarakat sekitar sebagai panduan jika Anda berada dalam situasi genting. Tindakan yang dilakukan aparat dan warga nantinya dapat disesuaikan dengan masing-masing tingkatan gunung sehingga mitigasi bencana yang efektif dan efisien dapat terwujud.



sumber :https://medan.tribunnews.com/2023/02/01/gunung-api-pengertian-bentuk-dan-statusnya-materi-belajar-geografi-kelas-10#google_vignette





Gunung Berapi

Posted by : inon 0 Comments
Tag : ,

 Mengenal Gempa Bumi: Pengertian, Jenis, Alat Ukur, Dampak dan Mitigasinya



Jogja - Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan oleh peristiwa geologi. Bencana ini terkadang menimbulkan kerugian atau kekacauan besar sehingga penting bagi masyarakat untuk mengetahui jenis, dampak, dan upaya mitigasinya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terjadi gempa. Hal tersebut lantaran wilayah Indonesia berada di jalur gempa aktif dunia dan dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Indonesia juga berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.

Gempa bumi di Indonesia hampir terjadi setiap tahunnya mulai dari yang berskala kecil hingga besar. Lantas, apa itu gempa bumi hingga bagaimana cara mitigasinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Gempa Bumi
Menyadur buku Seri Fenomena Alam dan Mitigasi Gempa Bumi oleh Ruyani (2023), gempa bumi merupakan peristiwa alam yang diakibatkan pergerakan lempeng sehingga menimbulkan getaran permukaan bumi.

Secara ilmiah, gempa bumi diartikan sebagai bergetarnya lapisan litosfer dan permukaan bumi. Ada beberapa penyebabnya yakni antar lempeng bumi yang saling bertumbukan, patahan aktif gunung api, atau reruntuhan bebatuan dalam volume besar.

Bumi yang bergetar akibat pelepasan energi di dalam secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi merupakan faktor penyebab terjadinya gempa bumi. Pelepasan energi ini kemudian menimbulkan gelombang seismik.

Alat Ukur Gempa Bumi
Alat yang digunakan untuk mengukur gempa bumi disebut Seismometer atau Seismograf. Alat ini mampu mendeteksi setiap getaran gempa yang terjadi di bawah permukaan bumi. Seismograf cukup sensitif dalam mendeteksi gelombang yang dihasilkan gempa bumi.

Untuk mengukur intensitas kekuatan gempa, skala yang digunakan untuk mengukur yaitu moment magnitude scale. Indonesia sendiri melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan magnitudo (M) untuk menggantikan skala richter (SR) sejak tahun 2018.

Dampak Gempa Bumi
Dampak yang ditimbulkan gempa bumi dapat berupa kerusakan struktural yang dapat merusak bangunan, jembatan, hingga infrastruktur. Gempa bumi dalam skala besar juga menyebabkan hilangnya nyawa manusia dan cedera secara serius.

Selain itu, gempa bumi dapat menyebabkan timbulnya bencana alam lainnya seperti tanah longsor dan tsunami. Kerusakan lingkungan berupa rusaknya ekosistem dan terganggunya pasokan air bersih juga merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari adanya bencana ini.

Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan penyebabnya dan kedalamannya. Ada tiga jenis gempa berdasarkan penyebabnya, yaitu gempa vulkanik, tektonik, dan runtuhan atau terban.

Gempa bumi tektonik berasal dari pergeseran lempeng plat tektonik dan besarnya tenaga yang dihasilkan dari tekanan antar lempeng batuan dalam bumi. Gempa bumi vulkanik berasal dari aktivitas vulkanik. Gempa ini hanya bisa dirasakan oleh penduduk yang tinggal di sekitar gunung aktif. Gempa bumi runtuhan atau terban diakibatkan oleh tanah longsor, goa-goa yang runtuh, dan sejenisnya.

Baca juga:
Legenda Jaka Tarub: Asal-usul Munculnya Tradisi Midodareni
Sementara itu berdasarkan kedalamannya, ada tiga jenis gempa yaitu gempa bumi dalam, menengah, dan dangkal. Gempa bumi dalam adalah gempa dengan pusat gempa atau hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam sendiri tidak terlalu berbahaya.

Gempa bumi menengah memiliki hiposentrum antara 60-300 km di bawah permukaan bumi. Gempa jenis ini getarannya lebih terasa sehingga menimbulkan kerusakan yang ringan. Lalu gempa bumi dangkal hiposentrumnya berada 60 km dari permukaan bumi. Gempa ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi merupakan upaya persiapan untuk mengamankan diri dari bencana. Mitigasi gempa bumi dapat dilakukan sejak sebelum terjadinya gempa.

1. Sebelum Gempa Bumi
Mitigasi dapat dilakukan dengan upaya preventif, salah satunya dengan mengikuti latihan simulasi gempa. Hal ini bertujuan agar saat terjadi gempa, kita tidak panik dan mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan. Penting juga untuk mengenali kondisi daerah tempat tinggal kita.

2. Ketika Gempa Bumi
Saat terjadi gempa, segeralah lindungi kepala dan badan untuk menghindari reruntuhan bangunan. Kemudian cari tempat berlindung seperti di bawah meja atau sudut ruangan yang kuat.

Jika sedang berada di tempat keramaian seperti hotel, bioskop, atau pusat perbelanjaan dan merasakan gempa, usahakan jangan panik dan ikuti arahan pegawai keamanan setempat.

Ketika merasakan gempa saat berkendara, hindari persimpangan dan pinggirkan mobil dan berhenti di kiri jalan. Apabila merasakan gempa saat sedang berada di dalam lift, tekanlah semua tombol. Setelah lift berhenti, segeralah keluar dan mencari tempat yang aman.

3. Sesudah Gempa Bumi
Saat gempa telah selesai dan masih terjebak di dalam gedung, maka keluarlah gedung secara perlahan dan tidak dianjurkan menggunakan lift. Setelah keluar gedung, segera merapat ke tempat pengungsian karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi gempa susulan.

Gempa susulan biasanya lebih besar daripada gempa pertama. Saat terjadi gempa, biasanya pemerintah daerah telah menyediakan tempat-tempat pengungsian di tempat yang dirasa aman.



Gempa Bumi

Posted by : inon 0 Comments
Tag : ,

Pengertian Lempeng Tektonik, Teori, Contoh dan Jenisnya

teori lempeng tektonik

Kerak bumi merupakan salah satu dari beberapa lapisan yang ada di bumi, membentuk dasar samudra dan disebut dengan lempeng samudera. Ada juga kerak bumi yang menjadi dasar suatu benua dan dinamakan lempeng benua. Teori lempeng tektonik membuktikan bahwa kedua lempeng yang ada merupakan bagian kerak bumi dengan daya tahan yang sangat kuat.

Teori ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan beberapa fenomena alam, seperti pergerakan benua, terbentuknya gunung, adanya gempa bumi, munculnya aktivitas vulkanik dan munculnya palung samudera. Karena itu diperlukan pemahaman yang baik dan benar untuk bisa mengerti apa dan bagaimana fenomena ini bisa terjadi karena adanya lempeng tektonik.

Pengertian Lempeng Tektonik

Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sementara tektonik adalah adanya proses dari pergerakan yang terdapat pada kerak bumi hingga membuat timbulnya beberapa fenomena seperti lipatan, lekukan hingga patahan yang berdampak pada tinggi rendahnya permukaan bumi.

Lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer pada bumi yang memang menjadi lapisan paling atas dari bumi. Lapisan yang tersusun dari kerak bumi dan mantel bumi, keduanya memiliki sifat sangat padat dan kaku. Lapisan litosfer mengalami proses yang berujung membentuk lempeng-lempeng tektonik pada bumi.

Berdasar dari penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa lempeng tektonik adalah bagian paling atas bumi dengan fenomena yang muncul akibat proses pergerakan dan mempengaruhi tinggi rendah dari bumi tersebut. Secara langsung adanya proses pergerakan ini membuat pengaruh signifikan pada penampakan permukaan bumi yang dinamis.

Indonesia terletak pada permukaan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng eurasia, lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Letak geologis Indonesia dilihat berdasarkan pada titik pertemuan dari tiga lempeng tersebut. Kondisi ini memunculkan rawan terjadinya gempa di daerah yang terletak pada pertemuan lempeng tektonik tersebut.

Teori Lempeng Tektonik

Yang dimaksud dengan teori lempeng tektonik adalah teori dasar di bidang geologi, dikembangkan untuk dapat memberi penjelasan secara mendalam mengenai fakta dari pergerakan besar lapisan permukaan paling atas bumi atau litosfer secara alami. Teori lempeng tektonik digunakan untuk menjelaskan interaksi dari lempeng-lempeng yang ada dan menimbulkan beberapa asumsi ini.

  • Terdapat pembentukan material lempeng yang baru.
  • Material permukaan paling atas bumi membentuk lempeng yang kaku.
  • Luas dari area permukaan bumi konstan.
  • Lempeng permukaan paling atas bumi mampu mengirim tekanan horizontal tanpa penyambung.

Contoh Teori Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik dipakai untuk menjelaskan pergeseran benua, fenomena yang terjadi saat benua masih menjadi satu kesatuan yang disebut benua super besar atau supercontinent dan dinamakan dengan sebutan Pangea. Hingga tak lama setelah itu benua yang muncul terbagi menjadi beberapa bagian.

Beberapa bagian benua yang terbagi ini dinamakan Gondwana dan Laurasia, munculnya beberapa benua ini ditandai dengan pergerakan dan diibaratkan seperti bongkahan es yang mengapung dan bergerak di lautan. Karena inilah teori lempeng tektonik juga disebut dengan teori pengapungan kontinen, yang diperkuat dengan beberapa bukti seperti berikut.

  • Kesamaan Garis Pantai

Adanya kecocokan garis pantai ini ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika Barat, kedua benua ini memperlihatkan adanya himpitan benua satu dengan benua lainnya. Jika dilihat dengan seksama, maka dugaan awal menyebutkan bahwa kedua benua ini awalnya adalah satu kesatuan diikuti dengan penelitian berupa pencocokan garis pantai yang ada.

  • Persebaran Fosil

Munculnya fosil-fosil sama di beberapa benua, seperti Mosasaurus tempat-tempat berbeda di setiap benua yang bahkan sudah dipisahkan oleh lautan. Hal ini memunculkan asumsi, bahwa beberapa tempat tersebut dulunya memang sangat dekat dan dihubungkan oleh daratan. Mesosaurus sendiri merupakan salah satu reptil besar yang hidup di danau air tawar dan sungai.

Sekitar 260 juta tahun yang lalu, dua benua yang menemukan fosil reptil ini yakni di benua Amerika dan benua Afrika. Kemudian ditemukan juga fosil tanaman Clossopteris yang disebut telah hidup di sekitar 260 juta tahun yang lalu. Tanaman ini ditemukan bersama fosil reptil Cynognathus dan Lystrosaurus di benua Afrika, India, Antartika dan Amerika.

  • Kesamaan Jenis Batuan

Kecocokan jenis batuan ini muncul di jalur pegunungan Appalachian di bagian timur benua Amerika Utara, pegunungan ini menyebar ke timur laut hingga menghilang di area Newfoundland. Hingga kemudian pegunungan dengan jenis yang sama pada penyusun batuannya di Scandinavia. Untuk memperkuat hal ini dapat dilihat dengan posisi sebelum terpisah.

Pegunungan yang ada kemudian akan membentuk satu jalur yang menerus, ini menjadi salah satu cara yang dipakai untuk membuktikan teori continent drift. Teori ini dilakukan dengan mempersatukan kesamaan penampakan dari bentuk-bentuk geologi yang telah dipisahkan oleh lautan.

  • Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic)

Iklim masa purba juga menjadi bukti ilmiah, lewat hasil penelitian yang dilakukan dan dipelajari oleh para ahli geologi kebumian. Semua hasil digunakan untuk membuktikan teori benua mengapung, pada 250 juta tahun yang lalu bagian bumi selatan memiliki iklim dingin seperti yang ada di Antartika, Australia, Amerika Selatan dan Afrika serta India.

Adanya proses glasiasi membuat kondisi ini terjadi secara terus menerus pada beberapa daerah, hingga membuat para ahli memercayai jika daratan telah mengalami glasiasi dari satu benua super yang sama. Setelah itu terpisah dan mengapung menjadi beberapa bagian, inilah yang menjadi teori pengapungan benua.

  • Medan Magnet Benua (Paleomagnetisme)

Teori yang membuktikan adanya benua super besar juga dibuktikan dengan menentukan intensitas dan arah medan magnet bumi. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan medan magnet purba, lalu melakukan analisis dalam beberapa batuan dengan kandungan mineral dan kaya unsur besi, penggunaan mineral dinamakan dengan fosil kompas.

Fosil berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kemagnetan, dipengaruhi juga dengan adanya komposisi basalitis. Karena inilah batuan yang terbentuk mampu merekam arah kutub magnet saat batuan terbentuk. Hingga akhirnya ditemukan kesamaan arah kutub magnet disertai dengan lokasi terbentuknya.

Kondisi yang membuat perkembangan teori perkembangan lempeng tektonik ke arah perluasan, hasil dari pergerakan vertikal batuan. Namun juga tak menemukan adanya ukuran bertambah besar permukaan bumi, kondisi yang menyebabkan zona subduksi dan sesar translasi. Perkembangan teori tektonik ini yang akhirnya diterima oleh berbagai kalangan.

Baca juga: Pengertian Pemantulan Cahaya, Hukum, Macam-macam dan Rumus

Jenis-jenis Batas Lempeng Tektonik

teori lempengan tektonik

  • Batas Divergen

Batas Divergen disebut juga sebagai zona pertambahan dan pembentukan lempeng baru, merupakan zona dengan lempeng-lempeng mengalami pergerakan saling menjauh satu sama lain. Bagian kosong karena pergerakan lempeng tektonik menjauh nantinya akan menjauh dari bagian mantel bumi yang terdapat di bagian paling luar bumi.

Kondisi yang juga menyebabkan adanya mid oceanic ridge atau rift valley, yang bisa membuat lempeng benua terbelah menjadi dua dan memunculkan adanya intrusi magma pada bagian tengah lempeng yang kosong. Intrusi magma muncul karena arus konveksi untuk kemudian mendorong lempeng bergerak ke arah lain.

  • Batas Konvergen

Adalah zona penghancuran yang membuat lempeng-lempeng di permukaan bumi kemudian mendekat satu sama lain. Salah satu lempeng kemudian masuk dan menembus mantel hingga mengalami peleburan serta penghancuran yang diakibatkan adanya suhu tinggi. Dalam zona konvergen muncul subduksi dan kolisi.

Apabila lempeng memiliki bahan yang berat maka akan muncul subduksi, sementara jika lempeng dengan bahan ringan menjadi kolisi. Adanya gerakan kolisi di permukaan bumi membuat terciptanya barisan pegunungan dan gerakan subduksi membuat pegunungan vulkanik dengan memunculkan lipatan pada wilayah lempeng yang tertekan.

  • Batas Transform

Disebut juga batas geser karena pada batas transform tidak terdapat litosfer yang kemudian dihancurkan dan tidak terdapat litosfer baru tercipta. Beberapa lempeng cenderung bergerak secara lateral atau mendatar satu sama lain. Meskipun pada batas ini banyak muncul patahan transform seperti patahan punggung laut yang panjangnya bisa mencapai ratusan kilometer.

Batas transform juga membuat adanya gerakan relatif sinistral ke arah kiri yang berlawanan, hingga dekstral atau ke kanan yang berlawanan. Kondisi yang menciptakan sesar, seperti misalnya Sesar San Andreas yang terdapat di California dan yang pasti batas transform ini banyak terjadi di dasar laut.

Poin Penting Terkait Pergerakan Lempeng Bumi

  • Kerak benua di muka bumi memiliki sifat yang ringan dan permanen hingga membuat kerak benua tidak bisa tenggelam. Disebabkan juga karena massa jenis kerak benua sangat rendah, lalu kerak samudera memiliki sifat sementara karena adanya tabrakan.
  • Lempeng benua terbentuk dari adanya kerak benua dan kerak samudera sesuai dengan gaya yang memengaruhi pergerakan lempeng di wilayah tersebut. Letak benua bisa berada jauh di luar batas benua yang berkaitan.
  • Lempeng bumi tidak akan menempati suatu medan atau tempat sama, apabila muncul proses penempatan yang sama sehingga salah satu lempeng akan menjadi gunung atau bagian yang dihancurkan mantel bumi.
  • Apabila terdapat dua lempeng yang saling bergerak berjauhan maka akan muncul kerak samudera yang baru di kawasan tersebut. Bumi memiliki sifat konstan, yang artinya tidak mengalami perubahan ukuran baik besar maupun kecil.
  • Gerakan lempeng tektonik sangat lambat, sehingga sulit untuk dirasakan oleh manusia namun jika muncul gerakan secara tiba-tiba dan cepat maka dinamakan gempa bumi. Bentang alam tektonik ditemukan pada batas lempeng.
sumber : https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-lempeng-tektonik/


Lempeng Tektonik

Posted by : inon 0 Comments
Tag : ,

 Struktur Bumi dan Perkembangannya


sumber :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.kompas.com%2Fsains%2Fread%2F2021%2F05%2F22%2F113100023%2Fstruktur-lapisan-bumi-beserta-penjelasan-per-lapisan&psig=AOvVaw2Cyy1pvBHjbwQYd31Co75i&ust=1705030073540000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBIQjRxqFwoTCJDWyrKy1IMDFQAAAAAdAAAAABAD

Struktur dalam bumi berlapis terdiri dari tiga lingkaran yang konsentris, yaitu kerak (crust), mantel (mantle) dan inti bumi (inner and outer core). Berdasarkan hasil penelitian, bumi memiliki jari-jari sepanjang 6.371 kilometer.

Melansir Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika, berikut lapisan bumi berurutan dari yang paling luar hingga paling dalam.

Kerak bumi

Kerak bumi merupakan lapisan paling atas dan paling luar dari struktur bumi. Kerak bumi dianalogikan sebagai kulit telor rebus karena sangat tipis, rapuh, dan mudah patah dibandingkan dengan struktur yang ada di bawahnya.

Kerak bumi tersusun dari elemen yang relatif ringan seperti silika, alumunium, dan oksigen. Ketebalan lapisan kerak bumi bervariasi akibat permukaan bumi yang tidak rata.

Ketebalan kerak bumi di daratan adalah antara 25-40 kilometer. Pada pegunungan ketebalannya bisa mencapai 70 kilometer, sedangkan di lautan dan Kepulauan Hawaii merupakan kerak bumi yang paling tipis, hanya 5 kilometer saja.

Kerak bumi ada dua macam, yaitu kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua sebagian besar terdiri dari batuan granit, sedangkan kerak samudera terdiri dari batuan basal.

Bersamaan dengan mantel lapisan atas, kerak bumi terbelah menjadi lempeng-lempeng besar seperti potongan puzzle. Inilah yang disebut dengan lempeng tektonik.

Lempeng ini bisa bergerak dengan kecepatan yang sangat lambat. Pergerakan lempeng tektonik ini hanya 0 sampai 14 sentimeter per tahun. Pemicu pergerakan lempeng tektonik sampai saat ini belum diketahui.

Mantel bumi

Mantel bumi berada di kedalaman 40 hingga 3.000 kilometer di bawah permukaan bumi. Mantel bumi tersusun dari material besi, magnesium, dan silika.

Bagian terluar mantel bumi cenderung lebih padat dan menempel dengan kerak bumi di atasnya. Mantel bumi bersama dengan kerak bumi membentuk lapisan yang disebut litosfer.

Sekitar 100 sampai 200 kilometer di bawah permukaan tanah, suhu mantel bumi mencapai titik leleh batuan atau sekitar 1.000 derajat Celcius.

Pada lapisan mantel bumi bagian bawah tersusun sebagian oleh batuan yang meleleh. Lapisan ini disebut dengan astenosfer. Astenosfer bersifat lunak dan plastis. Ahli geologi menduga, bagian mantel bumi ini lah yang menyebabkan pergerakan lempeng tektonik.

Inti bagian luar

Inti bumi bagian luar merupakan struktur cair yang terdiri dari besi dan nikel. Inti bagian luar ini berada di kedalaman 2.885-5.144 kilometer. Suhu pada lapisan ini mencapai 3.700 derajat Celcius.

Inti bagian dalam

Inti bumi bagian dalam bumi berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220 kilometer atau sekitar tiga per empat ukuran bulan. Inti bagian dalam terletak di dalam bumi pada kedalaman 2.885-5.144 kilometer di bawah permukaan bumi. Suhu di inti bagian dalam bumi berkisar 4.300-5.400 derajat Celcius. Suhu ini hampir sepanas suhu permukaan matahari.

sumber : https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/22/113100023/struktur-lapisan-bumi-beserta-penjelasan-per-lapisan




Struktur Bumi dan Perkembangannya

Posted by : inon 0 Comments
Tag : ,

 Unsur, Senyawa, Campuran dan Contohnya

Apa yang Dimaksud dengan Unsur?

Pada pembukaan di atas, kamu sudah dikenalkan dengan istilah unsur, kan? Memangnya apa sih unsur itu?

Pengertian Unsur

Unsur adalah zat murni di alam yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Seperti kamu ketahui bahwa di alam ini terdapat banyak sekali zat, mulai zat paling kompleks hingga zat paling sederhana. Nah, zat-zat yang sifatnya kompleks itu sudah pasti tersusun atas zat sederhana. Sementara zat sederhana pasti tersusun atas unsur-unsur. Secara umum, unsur dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok unsur logam (terdiri dari unsur logam utama dan transisi), unsur nonlogam, dan unsur semilogam (metaloid).

Contoh Unsur

Adapun yang termasuk unsur adalah sebagai berikut,

  • Contoh unsur logam
  • Contoh unsur logam utama adalah natrium, kalium, lithium, cesium, kalsium, dan sebagainya.
  • Contoh unsur logam transisi adalah besi, alumunium, merkuri, dan sebagainya.
  • Contoh unsur semilogam adalah germanium dan silicon.
  • Contoh unsur nonlogam adalah oksigen, carbon, fosfor, hidrogen, helium, dan masih banyak lainnya.

Apa yang Dimaksud dengan Senyawa?

Selain unsur, kamu juga mengenal istilah senyawa. Lalu, apa senyawa itu?

Pengertian Senyawa

Senyawa adalah zat hasil gabungan antara dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Zat baru hasil gabungannya memiliki sifat berbeda dengan unsur pembentuknya.

Contoh Senyawa

Senyawa dibagi menjadi dua, yaitu senyawa organik dan anorganik. Adapun yang termasuk senyawa organik adalah adalah C2H5OH (etanol) dan CH3COOH (asam cuka) sementara contoh senyawa anorganik adalah NaCl (garam dapur), HCl (asam klorida atau asam lambung), NaOH (natrium hidroksida), dan Mg(OH)2 (magnesium hidroksida).

Apa yang Dimaksud dengan Campuran?

Selain unsur dan senyawa, kamu juga dikenalkan dengan campuran. Lalu, apa campuran itu?

Pengertian Campuran

Campuran adalah gabungan dari beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia. Campuran ini bisa kamu buat sendiri di rumah tanpa harus ke laboratorium, contohnya teh manis, kopi, susu cokelat, air kanji, dan masih banyak lainnya. Berdasarkan kelarutannya, campuran dibagi menjadi dua, yaitu campuran heterogen dan campuran homogen (larutan). 

Contoh Campuran

Seperti pembahasan di atas bahwa campuran dibagi menjadi, campuran heterogen dan campuran homogen. Inilah contoh kedua campuran tersebut.

  • Contoh yang termasuk campuran heterogen adalah air dan pasir.
    Saat kamu mencampurkan air dan pasir, apakah pasir bisa larut sempurna di dalam air? Tentu tidak ya. Pasir akan tetap terlihat sebagai pasir, sedangkan air juga tetap karakteristiknya (tidak terjadi perubahan rasa maupun warna).
  • Contoh yang termasuk campuran homogen adalah air gula.
    Jika penasaran, cobalah untuk melarutkan gula di dalam air. Setelah gula larut, apakah butiran gulanya masih terlihat? Tentu tidak ya. Dengan larutnya gula tersebut, air yang semula tawar akan menjadi manis. Hal itu menunjukkan bahwa semua partikel gula telah larut sempurna di dalam air.

Perbedaan Unsur, Senyawa, dan Campuran

Secara ringkas, perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran adalah sebagai berikut.

Unsur

Adapun sifat-sifat unsur adalah sebagai berikut.

  • Unsur terusun atas satu jenis atom saja. Misalnya, unsur O hanya terdiri dari atom O saja.
  • Komposisi penyusunnya tetap atau tidak berubah.
  • Sifat unsur mencerminkan sifat zat murni itu sendiri. Misalnya unsur Na sangat reaktif, artinya sifat Na sangat reaktif.
  • Terbentuk secara alami dan tidak bisa dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.

Senyawa

Adapun sifat-sifat senyawa adalah sebagai berikut.

  • Senyawa tersusun atas beberapa unsur. Itu artinya, senyawa juga tersusun atas beberapa atom. Misal, senyawa NaCl tersusun atas atom Na dan atom Cl.
  • Komposisi penyusun tetap.
  • Sifat senyawa berbeda dengan unsur pembentuknya.
  • Terbentuk melalui reaksi kimia.

Campuran

Adapun sifat-sifat campuran adalah sebagai berikut.

  • Campuran tersusun atas beberapa senyawa. Itu artinya, campuran tersusun atas beberapa jenis atom.
  • Komposisi penyusunnya bisa berubah.
  • Sifat komponen penyusun tidak berubah.
  • Terbentuk melalui reaksi fisika dan bisa dipisahkan tanpa reaksi kimia.
sumber :



Unsur Senyawa dan Campuran

Posted by : inon 0 Comments
Tag : ,

- Copyright © rinonce - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -